BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Usia dini merupakan masa emas perkembangan, pada masa itu terjadi lonjakan luarbiasa pada perkembangan anak yang tidak terjadi pada periode berikutnya.Untuk melejitkan potensi perkembangan tersebut, setiap anak membutuhkan asupan gizi seimbang, perlindungan kesehatan, asuhan penuh kasih sayang dan rangsangan pendidikan yang sesuai dengan tahap perkembangan dan kemampuan masing-masing anak. Pemberian rangsangan pendidikan dapat dilakukan sejak lahir, bahkansejak anak masih dalam kandungan. Rangsangan pendidikan ini hendaknya dilakukan secara bertahap, berulang, konsisten, dan tuntas, sehingga memiliki daya ubah (manfaat) bagi anak.
Kehadiran Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang menjadi bagian dari sistem Pendidikan Nasional Indonesia menjadi sangat penting bagi peletakan dasar pendidikan anak seperti yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003. PAUD membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Anggapan bahwa pendidikan itu baru bisa dimulai setelah Sekolah Dasar (7 tahun) ternyata tidak benar, bahkan pendidikan yang dimulai pada usia TK ( 3-6 tahun) pun sebenarnya sudah terlambat karena sebenarnya pendidikan itu bisa dimulai sejak lahir bahkan sejak dalam kandungan.
Pendidikan Anak Usia Dini dilakukan dengan tujuan memberikan konsep yang bermakna bagi anak melalui pengalaman nyata dan bermakna. Hanya melalui pengalaman nyata dan bermakna anak menunjukkan aktivitas dan rasa ingin tahu (curiousity) secara optimal dan mendapatkan posisi pendidik sebagai pendamping, pembimbing, serta fasilitator bagi anak sehingga menghindari bentuk pembelajaran yang hanya berorientasi pada kehendak guru yang menempatkan anak secara pasif dan guru menjadi dominan.
Pada masa usia dini anak mengalami masa keemasan (golden age) yang merupakan masa dimana anak mulai peka / sensitive untuk menerima berbagai rangsangan. Masa peka pada masing-masing anak berbeda seiring dengan maju pertumbunhan dan perkembangan anak secara individual. Masa peka adalah masa terjadinya kematangan pungsi fisik dan fisikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh lingkungan, masa ini juga merupakan masa peletak dasar untuk mengembangkan kemampuan kognitif, motorik, bahasa, sosial emosional, agama dan moral.
Pendidikan Anak Usia Dini merupakan wahana pendidikan yang sangat fundamental dalam memberikan kerangka dasar bentuk dan berkembangnya dasar-dasar pengetahuan, sikap dan keterampilan pada anak. Keberhasilan proses pendidikan pada masa dini tersebut menjadi dasar untuk proses pendidikan selanjutnya, Demikian juga keberhasilan proses penyelenggaraan pendidikan pada lembaga Pendidikan Anak Usia Dini baik dalam lembaga yang berbentuk KB (Kelompok Bermain) TPA (Taman Penitipan Anak) SPS (Satuan PAUD Sejenis) dan lain-lain sangat tergantung pada sistem dan proses pendidikan yang dijalankan oleh pengelola dan pendidik atau guru.
Untuk itu peran pendidik PAUD sangatlah penting dalam proses pendidikan pada anak usia dini, karena pendidik adalah yang merancang, merencanakan segala pembelajaran yang akan diberikan kepada anak agar semua pembelajaran dapat menstimulus tumbuh kembang anak yang di harapkan. Pendidik PAUD harus berperan aktif dalam pembelajaran agar anak mudah menerima, mengerti dan dapat mengikuti apa yang penddik berikan atau sampaikan dalam pembelajaran.
Pembelajaran anak usia dini melalui metode–metode yang bisa diterapkan dalam pembelajaran diantaranya metode bermain, bercerita, benyanyi, bermain peran, bermain musik, metode terpadu dan lain sebagainya, melaui metode-metode ini anak akan lebih mudah di stimulus perkembangan kecerdasannya, tetapi kadang pendidik masih kesulitan dalam pembuatan APE (Alat Permainan Edukatif), dalam menyajikan pembelajaran yang sesuai untuk anak usia dini, dan masih terbatas dalam pengetahuan dalam mendidik anak.
Untuk itu melalui diklat dasar yang telah terselenggara, Pendidik banyak mendapatkan ilmu untuk bekal dalam mendidik anak usia dini kearah yang lebih baik dari sebelumnya dan untuk meningkatkan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan yang bermutu.
Dan laporan tugas mandiri ini sebagai tindak lanjut dari diklat dasar yang telah dilaksanakan dan menjadi kewajiban bagi peserta untuk menyusun setiap kegiatan yang dilaksanakan di lembaga pendidik PAUD masing-masing.
1.2. DASAR HUKUM
2. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 pasal 28 tentang Sistem Pendidikan Nasional
3. Undang-Undang Nomor 60 tahun 2013 tentang Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif
4. PERMENDIKBUD No. 137 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional PAUD
5. Undang-Undang Nomor 146 tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 PAUD
6. Undang-Undang Nomor 160 tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan tahun 2013
7. Peraturan pemerintah Nomor 13 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan
8. Peraturan Bupati Sukabumi Nomor 41 tahun 2010 tentang PAUD Holistik Integrasi
1.3. Manfaat dan Tujuan Laporan
1.3.1. Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan laporan ini adalah:
1. Umum
Tugas mandiri ini secara umum bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada peserta Diklat Dasar PTK PAUD untuk mengaplikasikan seluruh materi yang diterima pada saat mengikuti Diklat Dasar, meningkatkan kemampuan menemukan dan memecahkan masalah-masalah dan kendala-kendala yang terjadi di lapangan, mengembangkan kemampuan menulis laporan kegiatan, serta menjadi salah satu aspek penilaian keberhasilan dan daya serap terhadap materi diklat dasar.
2. Khusus
Tugas mandiri secara khusus bertujuan untuk:
a. Memperdalam pengetahuan peserta diklat dasar yang telah didapat pada saat diklat dasar.
b. Mengaplikasikan pengetahuan, dan keterampilan peserta tugas mandiri sesuai dengan materi diklat yang diperoleh dari diklat dasar.
c. Meningkatkan kompetensi peserta diklat dasar dalam menyelesaikan masalah dan kendala, berdasarkan pengalaman yang ditemukan di lembaga tempat tugas mandiri dilaksanakan.
d. Meningkatkan kualitas mendidik dan menyelaraskan sikap perilaku sebagai pendidik anak usia dini.
e. Menambah pengetahuan peserta Tugas Mandri dalam hal keterampilan penulisan dan penyusun laporan kegiatan.
f. Memberi bekal tambahan bagi peserta Tugas Mandiri dalam hal keterampilan berbagi pengetahuan kepada teman sejawat.
g. Memberi bekal bagi peserta Tugas Mandiri dalam hal keterampilan bekerja sama dengan teman sejawat dan pendamping.
1.3.2. Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari penyusun laporan ini adalah:
1. Menambah pengetahuan dan wawasan pendidik PAUD.
2. Memantapkan pendidikan PAUD dalam mengajar anak didiknya sesuai yang diharapkan dan sesuai dengan indikator perkembangan anak.
3. Meningkatkan keterampilan pendidik PAUD dalam menggelar sentra.
4. Dapat menjalin silaturahmi dengan pendidik yang dari daerah lain.
5. Dapat berintropeksi diri dalam bertingkah laku sebagai pendidik dan juga dalam peran sebagai Ibu di keluarga.
6. Dapat menjadikan pendidik yang lebih kreatif.
7. Dapat memberikan contoh dan arahan kepada orang tua dalam memberikan rangsangan pendidikan yang lebih menyenangkan.
8. Meningkatkan kualitas dan kompetensi pendidik PAUD dalam memahami karakteristik anak berkebutuhan khusus.
9. Dapat melengkapi administrasi misalnya dengan adanya satuan kegiatan tahunan dan jaringan tema.
10. Dapat memahami kesehatan dan ciri anak usia dini.
11. Guru dapat memahami dan mempraktekan pembuatan RPPH PAUD.
BAB II
WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
2.1. Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan tugas mandiri dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tugas keseharian sebagai pendidik PAUD dan dilakukan di lembaga PAUD SPS MANGGIS Kecamatan Cicurug. Pelaksanaan tugas Mandiri dimulai dari tanggal 01 Pebruari sampai dengan 25 Pebruari 2016. Jadwal pembelajaran di PAUD SPS MANGGIS yaitu dari hari Senin sampai dengan hari Jumat mulai dari pukul 07.30 s/d pukul 10.00 WIB.
2.2. Tempat Pelaksanaan
Tempat pelaksanaan tugas mandiri dilakukan di PAUD SPS MANGGIS yang beralamatkan di Kp. Penceling RT 04 RW 02 Desa Kutajaya Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi.
BAB III
KEGIATAN YANG DILAKUKAN
DI PAUD “SPS MANGGIS ”
PAUD SPS MANGGIS adalah lembaga yang menyelenggarakan pelayanan pendidikan anak usia dini mulai dari usia 2 – 6 tahun yang dibagi menjadi tiga kelompok usia yaitu kelompok PG usia 2-3 tahun, kelompok A usia 4-5 tahun kelompok B usia 5-6 tahun. PAUD SPS MANGGIS mempunyai empat orang tenaga pendidik dan satu orang pengelola, yang sudah berjalan selama 5 tahun lebih terhitung sejak berdiri pada tanggal 10 Juli 2010.
PAUD SPS MANGGIS melaksanakan kegiatan pembelajaran dan dibentuk secara holistic terintegrasi, untuk mencapai enam lingkup perkembangan yaitu: Nilai-nilai Agama dan moral, fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional, dan seni. Pertumbuhan anak yang mencakup pemantauan kondisi kesehatan dan gizi mengacu pada panduan Kartu Menuju Sehat (KMS) dan deteksi dini tumbuh kembang anak (KKA).
Waktu pelaksanaan kegiatan pembelajaran di PAUD SPS MANGGIS dilakukan lima hari dalam seminggu yaitu pada hari senin sampai dengan hari Jumat, mulai dari pukul 07.30 s/d 10.00 WIB. Dengan suatu perencanaan muali dari perencanaan program tahunan, perencanaan program semester, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM) dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH).
Perencanaan dibuat agar semua kegiatan pembelajaran tersusun dan dapat tercapai sesuai dengan tujuan yang diharapkan, serta tepat sasaran terhadap aspek yang ingin dikembangkan terhadap peserta didik. Untuk itu perencanaan pembelajaran sangat penting bagi pendidik dan setiap tenaga pendidik harus dapat menyusun perencanaan dengan baik.
3.1. Jadwal Kegiatan Pembelajaran
Adapun jadwal kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di PAUD SPS MANGGIS adalah sebagai berikut:
No
|
Hari/Tanggal
|
Kegiatan
|
Keterangan
|
1
|
Senin,
01-02-2016
|
Menyampaikan pemberitahuan/surat kepada lembaga tempat melaksanakan tugas mandiri
|
|
2
|
Selasa,
02-02-2016
|
Observasi dan identifikasi
|
Diskusi tugas mandiri
|
3
|
Rabu,
03-02-2016
|
Observasi dan identifikasi
|
Persiapan Bahan ajar
|
4
|
Kamis, 04-02-2016
|
Observasi dan identifikasi
|
Persiapan media belajar
|
5
|
Jumat,
05-02-2016
|
Observasi dan identifikasi
|
Persiapan tempat belajar
|
6
|
Selasa,
09-02-2016
|
Menyusun Rencana pembelajaran
|
Diskusi tugas mandiri dan membuat PROMES RPPM
|
7
|
Rabu,
10-02-2016
|
Menyusun Rencana pembelajaran
|
Menyusun /Membuat RPPH untuk hari selasa
|
8
|
Kamis,
11-02-2016
|
Menyusun Rencana pembelajaran
|
Menyusun RPPH untuk hari rabu
|
9
|
Jumat,
12-02-2016
|
Menyusun Rencana pembelajaran
|
Menyusun RPPH untuk hari kamis dan hari jum’at
|
10
|
Senin,
15-02-2016
|
Menyusun Rencana pembelajaran
|
Menyusun RPPH untuk hari Senin dan Selasa
|
11
|
Selasa,
16-02-2016
|
Melaksanakan kegiatan KBM
|
Kegiatan KBM di kelas
|
12
|
Rabu,
17-02-2016
|
Melaksanakan kegiatan KBM
|
Kegiatan KBM di kelas
|
13
|
Kamis,
18-02-2016
|
Melaksanakan kegiatan KBM
|
Kegiatan KBM di kelas
|
14
|
Jumat,
19-02-2016
|
Melaksanakan kegiatan KBM
|
Kegiatan KBM di kelas
|
15
|
Senin,
22-02-2016
|
Melaksanakan kegiatan KBM
|
Kegiatan KBM di kelas
|
16
|
Selasa,
23-02-2016
|
Melaksanakan kegiatan KBM
|
Kegiatan KBM di kelas
|
17
|
Rabu,
24-02-2016
|
Diskusi Umum dan Evaluasi tugas mandiri
|
Diskusi tugas mandiri
|
18
|
Kamis,
25-02-2016
|
Diskusi Umum dan Evaluasi tugas mandiri
|
Pebaikan tugas mandiri
|
19
|
Jumat,
26-02-2016
|
Diskusi Umum dan Evaluasi tugas mandiri
|
Diskusi tugas mandiri
|
20
|
Senin,
29-02-2016
|
Diskusi Umum dan Evaluasi tugas mandiri
|
Perbaikan tugas mandiri
|
21
|
Selasa,
01-03-2016
|
Diskusi Umum dan Evaluasi perbaikan tugas mandiri
|
perbaikan tugas mandiri
|
22
|
Rabu,
02-03-2016
|
Diskusi Umum dan Evaluasi perbaikan tugas mandiri
|
Perbaikan tugas mandiri
|
23
|
Kamis,
03-03-2016
|
Diskusi Umum dan Evaluasi perbaikan tugas mandiri
|
Perbaikan tugas mandiri
|
24
|
Jumat,
05-03-2016
|
Diskusi Umum dan Evaluasi perbaikan tugas mandiri
|
Perbaikan tugas mandiri
|
25
|
Senin,
07-03-2016
|
Diskusi Umum dan Evaluasi perbaikan tugas mandiri
|
Perbaikan tugas mandiri
|
26
|
Selasa,
08-03-2016
|
Penyerahan laporan tugas mandiri
|
Pengumpulan tugas mandiri
|
3.2. Uraian Kegiatan
Kegiatan yang dilakukan dalam tugas mandiri Diklat Dasar PTK PAUD adalah:
3.2.1. Observasi dan Identifikasi
Observasi adalah kegiatan pengamatan dari dekat secara langsung kepada obyek, yang menjadi obyek dalam pengamatan kali ini adalah anak usia dini. Pendidik bertugas mengamati pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini dan mencatat semua kegiatan yang telah dilaksanakan sebagai bahan evaluasi.
Identifikasi kebutuhan pembelajaran tugas mandiri: Menyiapkan sarana dan prasarana bermain dan belajar, menyiapkan lingkungan, menyiapkan administrasi pembelajaran dan penyelenggaraan. Observasi dilakukan dari hari pertama sampai hari kelima, sebagai tahap awal tugas mandiri yang dilakukan.
3.2.2. Menyusun Rencana Pembelajaran
Rencana pembelajaran yang disusun di Pendidikan Anak Usia dini adalah: Rencana pembelajaran tahunan, rencana pembelajaran semester, rencana pelaksanaan pembelajaran mingguan (RPPM) dan rencana pelaksanaan pembelajaran harian (RPPH).
Kegiatan yang dilakukan dalam mengobservasi penyusunan RPPM dan RPPH agar pendidik dapat menyusun RPPH dan RPPM dengan baik dan kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan baik pula. RPPM dan RPPH disusun sebelum kegiatan pembelajaran dilakukan,sesuai dengan tema dan indikator-indikator yang akan di kembangkan agar tujuan yang ingin dicapai dalam tumbuh kembang anak dapat tercapai sesuai harapan.
3.2.3. Melakukan Kegiatan Pembelajaran (KBM)
Kegiatan ini sangatlah penting dalam melaksanakan tugas mandiri karena dalam kegiatan ini, pendidik dapat mengimplementasikan ilmu yang telah diperoleh ketika mengikuti pendidikan dan latihan dasar.
Kegiatan mengajar yang dilakukan mulai pukul 07.30-10.00 WIB. sesuai rencana mingguan dan rencana harian yang telah disusun KBM dilaksanakan dengan konsep bermain, bernyanyi, bercerita bermain peran dan lain-lain, agar anak-anak senang tetapi mengandung makna dan tujuan serta indikator yang ingin dikembangkan pada anak-anak usia dini dapat tercapai dengan baik dan pendidik berperan aktif bersama agar anak dalam kegiatan ini lebih termotipasi dengan baik serta stimulus yang diberikan sesuai dengan perkembangan anak. Pendidik memberikan permainan yang dapat menstimulus kecerdasan otak anak, setelah itu pendidik mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukan.
3.2.3.1. Penataan Tempat Main
Guru bertanggung jawab mengatur tempat main untuk anak, halyang perlu dilakukan antara lain:
· Menyiapkan dan menata bahan dan alat main sesuai dengan rencana dan jadwal kegiatan hari itu.
· Penataan alat main harus mencerminkan rencana pembelajaranyang sudah dibuat.
3.2.3.2. Penyambutan Kedatangan Anak (SOP Penyambutan)
Saat anak datang, sambil menyiapkan tempat dan alat main, guru menyambut kedatangan anak. Anak-anak langsung diarahkan untuk bermain bebas dulu dengan teman-teman lainnya sambil menunggu kegiatan dimulai.
3.2.3.3. Main Pembukaan dan Ikrar Bersama (SOP Pembukaan)
Guru mengajak seluruh anak untuk membentuk lingkaran besar dengan bergandengan tangan, lalu menyebutkan kegiatan pembuka yang akan dilakukan. Kegiatan pembuka bisa berupa permainan, tradisional, gerak dan musik, senam dan sebagainya. Agar anak tidak bosan, sebaiknya permainannya berganti-ganti. Jenis permainan juga dapat dikaltikan dengan tema dan rencana kegiatan hari itu. Permainan gerakan kasar dapat dijadikan sarana untuk mendukung perkembangan motorik kasar anak.
Selesai main gerakan kasar, dilanjutkan dengan pembacaan ikrar syahadat. Kegiatan ini dapat dilakukan dalam posisi baris atau posisi melingkar, guru menawarkan kepada anak yang bersedia memimpin pembacaan ikrar. Jika anak belum siap, pembacaan ikrar dipimpin oleh guru. Kegiatan pembukaan memerlukan waktu sekitar 20 menit.
3.2.3.4. Transisi Menuju Kelompok
Setelah selesai main pembukaan, bersama guru anak-anak diajak antri untuk bersih-bersih diri (cuci tangan, cuci muka, cuci kaki dan buang air kecil), mengenalkan doa masuk kamar kecil, doa keluar kamar kecil dan minum secara teratur.
3.2.3.5. Pijakan Sebelum Main
a. Guru duduk bersama anak dalam posisi melingkar. Gurumemberi salam pada anak-anak, mananyakan kabar anak-anak.
b. Guru meminta anak-anak untuk memperhatikan siapa saja yang tidak hadir hari ini.
c. Berdoa bersama mintalah anak secara bergiliran siapa yang akan memimpin doa hari ini.
d. Guru menyampaikan tema hari ini dan dikaitkan dengan kehidupan anak.
e. Guru membacakan buku yang terkait dengan tema. Setelah membaca selesai, guru menanyakan kembali isi cerita.
f. Guru mengaitkan isi cerita dengan kegiatan main yang akan dilakukan anak.
g. Guru mengenalkan semua alat main yang sudah disiapkan.
h. Guru harus mengaitkan kemampuan apa yang diharapkan muncul pada anak, sesuai dengan rencana belajar yang sudah disusun.
i. Guru menyampaikan bagaimana aturan main, memilih teman main, memilih mainan, cara menggunakan alat main, kapan memulai dan mengakhiri main, serta merapikan kembali alat yang sudah dimainkan.
j. Setelah anak siap untuk main, guru mempersilahkan anak untuk mulai bermain dengan cara menggilir kesempatan pada anak berdasarkan usia anak.
3.2.3.6. Pijakan Saat Main (Proses saintifik)
a. Beri anak waktu yang cukup untuk main agar gagasan maintuntas dilakukan. Waktu yang diperlukan anak untukmenyelesaikan gagasannya sekitar 40 – 60 menit.
b. Saat anak asyik bermain, guru berkeliling untuk memantau kegiatan anak.
c. Beri contoh cara main pada anak yang belum bisa menggunakan bahan/alat.
d. Berikan pujian pada pekerjaan yang dilakukan anak.
e. Pancing gagasan anak dengan pertanyaan.
f. Beri bantuan pada anak yang mambutuhkan.
g. Catat kegiatan yang dilakukan anak (jenis main, dan tahapan perkembangan yang dicapai).
h. Kumpulkan hasil kerja anak dengan mencatat nama dan tanggalnya dilembar kerja anak.
i. Bila waktu tinggal 5 menit, beri tahu anak-anak untuk bersiap-siap menyudahi kegiatan mainnya.
3.2.3.7. Waktu Beres-Beres
a. Ajak anak membereskan mainan dengan menempatkan alatmain pada tempatnya.
b. Saat beres-beres dapat dilakukan sambil bernyanyi lagu beres- beres atau lagu lainnya.
c. Bila anak belum terbiasa untuk membereskan, guru bisa membuat permainan yang menarik agar anak ikut membereskan.
d. Guru menyiapkan tempat untuk setiap jenis alat, sehingga anak dapat mengelompokan alat main sesuai dengan tempatnya.
e. Setelah selesai beres-beres, persilahkan anak untuk mambersihkan diri, ganti pakaian bila basah/kotor dan minum dengan antri.
3.2.3.8. Makan Bekal Bersama
a. Makan bekal bersama merupakan bagian penting dalam proses pembelajaran.
b. Anak-anak boleh membawa makanan ringan dari rumah.
c. Sebelum makan bersama, guru mengecek apakah ada anak yang tidak membawa makanan. Jika ada, tanyakan siapa yang mau memberi makanan/shadaqoh pada temannya (mengenalkan konsep berbagi).
d. Beritahukan jenis makanan yang sehat dan tidak.
e. Biasakan tata cara makan yang baik (adab makan).
f. Libatkan anak untuk membereskan bekas makanan dan membuang bungkus ke tempat sampah.
3.2.3.9. Pijakan Setelah Main
a. Bila anak sudah rapi, mereka diminta duduk melingkar bersama guru.
b. Guru bertanya kepada setiap anak secara bergiliran tentang kegiatan main yang tadi dilakukan kegiatan menanyakan kembali melatih daya ingat anak, menambah kosa kata dan berbicara secara runtut sesuai pengalaman mainnya.
c. Jika ada anak yang pendiam atau mangalami hambatan bicara agar banyak diberi kesempatan untuk berbicara dan bertanya.
3.2.3.10. Kegiatan Penutup
a. Guru dapat mengajak anak menyanyi.
b. Guru menyampaikan rencana kegiatan besok dan menganjurkan anak untuk melanjutkan bermain yang sama di rumah.
c. Guru meminta anak secara bergilir saat pulang, digunakan urutan tinggi badan untuk keluar dan bersalaman lebih dahulu.
3.3. Diskusi dan Evaluasi Tugas Mandiri
Setelah melaksanakan tugas mandiri para pendidik PAUD berdiskusi dan melakukan evaluasi tugas mandiri yang dilaksanakan di lembaga tempat mereka magang dan di ketua PC kecamatan bersama pendidik PAUD yang lain. Apa bila menemukan masalah ketika pelaksanaan tugas mandiri, maka peserta berbagi pengalaman dalam melaksanakan di lembaga masing –maasing.
3.4. Penyerahan Laporan Tugas Mandiri
Setelah diskusi dan evaluasi dilaksanakan laporan tugas mandiri dikumpulkan sebagai hasil dari kegiatan diklat dasar yang telah dilaksanakan.
3.5. Hasil Yang Diperoleh
Hasil yang di peroleh dari kegiatan tersebut adalah:
1. Dengan melakukan observasi dan indentivikasi pendidik dapat mengetahuhi bagaimana tumbuh kembang anak usia dini. Faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta kebutuhan–kebutuhan apa saja yang menunjang bagi tumbuh kembang anak usia dini, sehingga anak usia dini dapat tumbuh dan berkembang sesuai yang diinginkan.
2. Dengan menyusun rencana pembelajaran, diharapkan pembelajaran yang akan dilaksanakan dapat berjalan dengan baik dan terarah, dan pembelajalaran mencapai indikator-indikator yang ingin dikembangkan dan tercapai tujuan yang diharapkan. Selain itu dari perencanaan pembelajaran ini diharapkan pendidik dapat berperan aktif dalam pembelajaran serta pendidik sudah siap dalam mendidik anak usia dini.
3. Hasil yang ingin diperoleh dalam kegiatan melaksanakan kegiatan belajar mengajar adalah kegiatan dapat berjalan dengan baik . Ilmu yang diperoleh dalam kegiatan diklat dasar dapat diimplementasikan ketika pembelajaran dilaksanakan. Mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti dan penutup. Pendidik harus berperan aktif dalam membimbing anak usia dini, karena pendidik berperan penting dalam kegiatan ini. Kegiatan belajar mengajar tidak lepas dari rencana pembelajaran yang telah disusun sebelumnya, dan setelah melaksanakan kegiatan pendidik dibiasakan membuat evaluasi harian agar perkembangan anak terpantau setiap harinya, untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
4. Hasil yang diperoleh dari kegiatan diskusi dan evaluasi adalah diharapkan para pendidik PAUD semakin paham setelah melaksanakan tugas mandiri dan dapat berbagi ilmu dengan pendidik yang belum mengikuti diklat. Evaluasi diharapkan untuk memperbaiki apabila ada kekurangan atau hambatan yang ditemukan ketika melaksanakan tugas mandiri dan penyusunan laporan tugas mandiri.
5. Setelah menyerahkan laporan tugas mandiri diharapkan hasil dari semua kegiatan dapat terus diimplimentasikan di lembaga PAUD dan dapat terus mencari ilmu agar lembaga PAUD masing-masing lebih baik dan bermutu baik dari pendidikannya dan kelembagaannya. Dan diharapkan laporan mendapat penilaian yang baik, meskipun dalam penyusunannya belum sempurna serta dapat bermanfaat bagi pendidik PAUD khususnya dan umumnya bagi dunia pendidikan.
BAB IV
EVALUASI
4.1. Permasalahan
a. Permasalahan yang ditemukan saat melaksanakan observasi dan identivikasi kebutuhan tugas mandiri, sarana dan prasarana yang ada di lembaga PAUD “SPS MANGGIS” belum memadai, seperti meja untuk belajar dan alat permainan edukatif (APE) bagi anak.
b. Masalah ditemukan dalam penyusunan rencana pembelajaran, pendidik kadang menemukan kesulitan dalam menentukan indikator yang ingin dikembangkan dan format penyusunannya beragam antara lembaga PAUD yang satu dengan yang lainnya berbeda.
c. Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar masalah yang ditemukan adalah kesulitan dalam menghadapi anak, strategi apa yang harus digunakan dalam menghadapi anak yang beragam, apabila sedang melakukan kegiatan belajar mengajar.
d. Pemasalahan yang ditemukan dalam kegiatan diskusi dan evaluasi adalah tidak samanya pendapat dari berbagai pendidik dan untuk itu pendidik mengadakan diskusi agar pendapat-pendapat dapat ditampung dan dimusyawarahkan untuk mendapat hasil yang baik.
e. Dalam penyerahan tugas mandiri pendidik harus tepat waktu dan diharapkan tidak ada masalah dan mendapat nilai yang baik.
4.2. Pemecahan
1. Pemecahan dalam menghadapi masalah tersebut adalah: Pendidik harus dapat menyiapakan lingkungan belajar meskipun sarananya terbatas, Pendidik dapat meminta orang tua untuk membawa meja lipat dari rumah masing-masing. Untuk APE pendidik dapat membuat dari berbagai alat yang ada disekitar yang tentunya aman bagi anak dan dapat menumbuhkan kecerdasan anak.
2. Pendidik mempunyai pedoman dalam penyusunan rencana pembelajaran yaitu Peraturan Mentri Pendidikan Nasional Rebuplik Indonesia Nomor 58 tahun 2009, tentang standar pendidikan anak usia dini dan format yang digunakan adalah format yang mudah dan dimengerti oleh pendidik sesuai pedoman yang ada.
3. Dalam kegiatan pembelajaran masalah pasti selalu muncul, Pendidik harus mempunyai strategi dalam menghadapinya dan harus banyak berdiskusi dengan pendidik lain serta yang sangat penting dengan orang tua.
4. Diskusi yang diharapkan mendapat sesuatu hasil yang dapat dimanfaatkan oleh forum diskusi perbedaan pendapat hal yang biasa, dalam pemecahannya pendidik harus saling menghargai satu sama lain.
5. Pendidik berperan aktif terus bertanya tentang informasi penyerahan tugas mandiri agar penyerahan tepat waktunya.
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Pendidikan anak usia dini dilakukan dengan tujuan memberikan konsep yang bermakna bagi anak melalui pengalaman nyata dan bermakna. Hanya melalui pengalaman nyata dan bermaknalah anak menunjukan aktivitas dan rasa ingin tahu (curiousity) secara optimal dan menempatkan posisi pendidik sebagai pendamping, pembimbing serta fasilitator bagi anak, menghindari bentuk pembelajaran yang hanya berorientasi pada kehendak guru yang menempatkan anak secara pasif dan guru menjadi dominan.
Pendidikan anak usia dini sangatlah penting bagi anak usia 0-6 tahun karena masa ini adalah masa keemassan untuk kecerdasan untuk anak dan agar anak siap melanjutkan pendidikan lebih lanjut.
Untuk itu melalui diklat berjenjang tingkat dasar yang telah di selenggarakan, para pendidik banyak mendapatkan ilmu untuk bekal dalam mendidik anak usia dini ke arah yang lebih baik dari yang sebelumnya dan untuk meningkatkan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan PAUD agar menjadi pendidik dan kependidikan yang bermutu.
Dan laporan tugas mandiri ini merupakan tindak lanjut dari diklat berjenjang tingkat dasar yang telah dilaksanakan dan menjadi kewajiban bagi peserta untuk menyusun setiap kegiatan dilembaga PAUD tempat tugas pendidik melaksanakan tugas.
5.2. Saran
Semoga diklat berjenjang tingkat dasar ini sebagai langkah awal pemerintah/mentri pendidikan dalam memperbaiki mutu pendidikan anak usia dini. Selain itu, kami sebagai pendidik anak usia dini terus menunggu program-program pemerintah yang dapat memberikan ilmu bagi pendidik sehingga pendidik banyak pengalaman, pengetahuan yang dapat dijadikan bekal dalam mendidik anak usia dini, dan pendidik mengharapkan pemerintah/mentri pendidikan anak usia dini dapat mempasilitasi kegiatan selanjutnya.