.
.
KATA
PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, sebagai
pencipta alam semesta ini, shalawat beserta salam semoga tercurah limpahkan
kepada jungjunan kita Nabi Besar Muhammad SAW, yang mana telah melimpahkan rakhmat dan hidayahnya sehingga
penulis dapat melaksanakan dan menyelesaikan laporan praktik kerja industri ini
dengan baik dan lancar serta tepat pada waktunya.
Penulis menyusun laporan ini adalah
dalam rangka untuk memenuhi standar kompetensi lulusan, dalam program keahlian
Tekhnologi Pengolahan Hasil Pertanian (TPHP) di SMK Negeri 1 Naringgul, penulis
berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan umumnya bagi
pembaca.
Adapun dalam kesempatan ini penulis
mengambil judul “Proses Pembuatan Kerupuk
Kentang” di Perusahaan JSJ (Jaya Sejahtera) Pangalengan Kp. Sukamenak Desa
Margamukti Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung.
Dengan demikian hanya kepada Allah SWT,
penulis memanjatkan do’a semoga amal kebaikan yang baik/ibu dan berbagai pihak
berikan kepada penulis menjadi ibadah yang akan mendapat imbalan dari-Nya
aamiin.
Cianjur, April 2014
Penulis
UCAPAN TERIMA KASIH
Pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1.
Bapak Drs. Jajat
Sudrajat, selaku kepala sekolah SMK Negeri 1 Naringgul.
2.
Bapak Dede
Supriadi, S.P selaku Ketua Jurusan Tekhnologi Pengolahan Hasil Pertanian SMK N
1 Naringgul
3.
Bapak Firman
Refi, S.Pd, selaku kesiswaan SMK Negeri 1 Naringgul yang membantu laporan ini.
4.
Bapak Riyanto,
S.Pd.I, selaku pembimbing 2 dalam praktik kerja Industri
5.
Ibu Idas Kurnia
selaku pemilik dan pimpinan perusahaan
6.
Bapak Didin
Saripudin, selaku pembimbing lapangan
7.
Kedua orang tua
beserta keluarga yang senantiasa memberi dukungan beserta do’a restu selama
penulis melaksanakan Praktik Kerja Industri.
8.
Seluruh staf
karyawan perusahaan JAYA SEJAHTERA (JSJ) Pangalengan yang telah membantu dan
bekerjasama dalam pelaksanaan Praktik Kerja Industri
9.
Guru dan staf
tata usaha beserta rekan siswa siswi SMK Negeri 1 Naringgul yang memotifasi dan
membantu dalam menyelesaikan laporan yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu.
Semoga Allah SWT membalas amal kebaikan
kepada semua pihak yang terkait yang telah membantu menyelesaikan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan
laporan ini masih banyak kekurangan oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun.
Akhir kata penulis mengucapkan
terimakasih dan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan
umumnya bagi kita semua.
Cianjur, 2014
Penulis.
DAFTAR
ISI
Hal
KATA
PENGANTAR.......................................................................................... i
UCAPAN
TERIMA KASIH ................................................................................ ii
DAFTAR
ISI ....................................................................................................... iii
DAFTAR
TABEL ............................................................................................... iv
BAB
I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
1.1
Latar Belakang........................................................................................... 1
1.2
Identifikasi Masalah................................................................................... 3
1.3
Tujuan Prakerin.......................................................................................... 3
1.4
Manfaat Prakerin........................................................................................ 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Minyak Goreng.......................................................................................... 6
2.2
Syarat Mutu Air.......................................................................................... 7
BAB
III METODE PELAKSANAAN PRAKERIN
3.1
Waktu dan Tempat..................................................................................... 9
3.2
Sejarah Singkat Perusahaan........................................................................ 9
3.3
Metode Pelaksanaan Prakerin..................................................................... 10
3.4
Struktur Organisasi Perusahaan ................................................................. 12
3.5
Strategi Pelaksanaan Prakerin..................................................................... 13
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Proses Pembuatan
Kerupuk Kentang............................................................. 14
4.2 Masalah dan
Pemecahannya.......................................................................... 16
BAB V PENUTUP
5.1
Kesimpulan................................................................................................ 17
5.2
Saran.......................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 18
DAFTAR
TABEL
No
|
Keterangan
|
Halaman
|
1
|
Tabel 1. Syarat Mutu Minyak
|
6
|
2
|
Tabel 2. Syarat mutu
air minum menurut SNI
|
7
|
3
|
Tabel
3. Kandungan gizi tiap 100 gram kentang bersih dapat dimakan
|
7
|
4
|
Tabel 4. Kandungan mineral umbi kentang
|
8
|
5
|
Tabel 5. Kandungan Gizi Umbi
|
8
|
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Kentang (Solomum
Tuberosum Linn) merupakan bahan pangan yang berasal dari daerah subtropika,
yaitu dataran tinggi Andes Amerika
Utara. Daerah yang cocok untuk budidaya kentang adalah dataran tinggi atau
pegunungan, sekitar abad ke 17 kentang masuk ke Indonesia pada tahun 17 94
ditemukan disekitar Cimahi Bandung luas area tanaman kentang di Indonesia cenderung
terus bertambah. Pada tahun 1969 areal kentang nasional seluas 14.770 hektar,
tahun 1981 menjadi 30.278 hektar, dan tahun 1991 mencapai 39.620 hektar.
Meskipun luas area dan produksi kentang nasional terus meningkat, rata-rata
hasil perhektar masih rendah. Jenis kentang yang banyak dikembangkan di
Indonesia yaitu jenis kentang kuning (kulit dan dagingnya berwarna kuning)
seperti jenis kentang lembang, patrones,
elgenheimer, granola dan sebagainya (karta sapoetra,1989).
Kentang merupakan lima kelompok besar makanan pokok
dunia selain gandum, jagung, beras dan terigu. Bagian utama kentang yang
menjadi bahan makanan adalah umbi yang merupakan sumber karbohidrat, mengandung
vitamin dan mineral cukup tinggi, umbi kentang dapat digunakan sebagai mekanan
ringan seperti keripik kentang dan juga sebagai sumber pati. Kentang selain
dikonsumsi dalam keadaan segar, juga dapat dimanfaatkan menjadi produk olahan
diberbagai industri pangan diseluruh dunia dan jumlahnya setiap tahun meningkat
terutama untuk produksi makanan ringan seperti keripik kentang.
Kualitas kentang untuk tujuan olahan ditentukan oleh
keadaan yang dapat dikelompokan kedalam empat tipe yaitu tipe A (tidak berpati,
utuh, karbohidrat rendah sekali). Tipe B (agak berpati, utuh karbohidrat
rendah), tipe C (berpati, pecah, karbohidrat tinggi) tipe D (sangat berpati,
pecah-pecah, karbohidrat dangat tinggi). Untuk membuat keripik kentang dipilih
jenis atau varietas kentang yang pilih tidak mudah hancur dengan kandungan
karbohidrat tinggi, seperti tipe A dan B, karena kalau kentang karbohidrat
tinggi dijadikan keripik kentang, daging umbinya akan bagus, sedangkan untuk
pembuatan sup dan tepung dipilih kentang jenis C dan D (Rahmat Rukmana, 1996).
Keripik kentang dibuat dari umbi kentang, berbentuk
bulat atau lonjong, tipis-tipis dan berwarna putih, secara tradisional keripik
kentang dibuat dengan mengiris tipis-tipis dan hasilnya direndam dalam air
kapur 1 % selama 3 jam, setelah itu direndam air garam 1 % setelah 1,5 jam
irisan di jemur sampai kering, baru kemudian digoreng.
Masalah yang dihadapi saat ini oleh pengusaha
keripik kentang adalah membuat keripik kentang yang tidak berwarna kecoklatan,
umbi kentang sangat banyak mengandung enzim yaitu enzim polipenolase, oleh karena itu umbi kentang sangat mudah mengalami
perubahan warna terutama menjadi warna coklat (browning) karena rekasi
enzimatis dan non enzimatis yaitu rekasi
mailard (sunarjono, 1975).
Hasil olahan dari kentang harus mempunyai warna dan
bentuk yang menarik, rasa dan aroma yang enak disertai tekstur yang baik. Disamping
itu, kentang yang akan dipakai untuk industri pengolahan juga harus mengandung
padatan yang tinggi dengan bentuk yang baik disertai dengan permukaan yang rata
(Juanda, 1988).
Perusahaan keripik kentang yang ada di Pangalengan
adalah pabrik kentang Bawadahan Cianjur (BBC). Pabrik keripik kentang BBC
termasuk kedalam industri rumah tangga (home
industry). Bahan wadahu yang digunakannya adalah jenis kentang Granola karena varietas ini mempunyai
potensi produksi yang sangat tinggi, yaitu dapat mencapai 30-35 ton perhektar,
kulit umbi dan daging umbi berwarna kuning, umbinya berbentuk oval, kualitas
baik berumur 90 hari, meskipun umur 80
hari sudah bisa dipanen, umumnya tahan terhadap beberapa penyakit yang sering
menyerang tanaman kentang (Budi Samadi, 1997).
Pabrik keripik kentang BBC, setiap hari memproduksi
sebanyak 1 kwintal, dimana kentang telah melalui proses sortasi sebelumnya,
dengan produk yang dihasilkan sekitar 12 Kg atau kurang lebih 12-14% dari berat
kentang, sampai saat ini produksi kentang BBC dipasarkan di kios-kios yang ada
di daerah Pangalengan dan Bandung.
1.2
Identifikasi
Masalah
a.
Bagaimana proses
perendaman pada pengolahan keripik kentang ?
b.
Masalah dan
pecahannya ?
1.3
Tujuan
Prakerin
Maksud
dari Prakerin yaitu untuk memenuhi syarat mengikuti UAN dan untuk mengumpulkan
data-data informasi sebagai sumber yang dijadikan bahan acuan untuk memenuhi
tugas sekolah yaitu laporan Praktikum.
Sedangkan
tujuan Prakerin adalah :
a.
Membentuk mental
siswa-siswi agar mempunyai jiwa pekerja keras yang mampu konsisten.
b.
Menambah
pengetahuan siswa-siswi dimasing-masing bidangnya.
c.
Memberikan suatu
motivasi dari siswa-siswi menuntun dirinya mampu melakukan pekerjaan yang
sesuai dengan ahlinya.
d.
Memberikan bekal
gambaran pada siswa-siswi seperti apakah bekerja itu.
e.
Terjadinya
pemindahan atau transfer ilmu pengetahuan dan tekhnologi dunia usaha atau
industri ke sekolah.
f.
Meningkatkan
efisiensi dan efektifitas dalam pencapaian tamatan SMK yang professional.
1.4
Manfaat
Prakerin
Dalam pelaksanaan
Prakerin banyak sekali manfaat bagi penulis (pelaksana Prakerin) diantaranya
sebagai berikut :
a.
Manfaat bagi
penulis
1)
Meningkatkan
keterampilan serta kemampuan dalam dunia industri dan dunia kerja.
2)
Memperluas
masukan guna memperbaiki dan mengembangkan wadahat sesuai pendidikan kejuruan;
3)
Meningkatkan
pengenalan kerja pada siswa yang potensial dalam lapangan kerja antara lain
struktur organisasi usaha serta manajemen itu sendiri.
4)
Meningkatkan,
memperluas dan memantapkan proses penyerapan teknologi baru dari sekolah,
lapangan kerja dan sebagainya.
5)
Memberi peluang
usaha serta menempatkan tamatan yang terdidik
6)
Menumbuhkan
sifat kerja sama dalam sebuah organisasi
7)
Menumbuhkan
semangat jiwa wirausaha
8)
Siswa lebih siap
menghadapi masa depan dalam bidang usaha dan bisnis yang mandiri.
9)
Siswa mampu
dalam mencari alternative pemecahan masalah kejuruan secara lebih luas dan
mendalam dari isi laporan ini.
10)
Siswa mampu
memahami, memanfaatkan serta mengembangkan pelajaran yang didapat dari sekolah
dan menerapkan di dunia usaha.
11)
Mengumpulkan
data-data guna kepentingan sekolah dan dirinya sendiri membantu dan meringankan
beban perusahaan.
b.
Manfaat Bagi
Sekolah
Manfaat prakerin bagi sekolah antara
lain sebagai berikut :
1)
Untuk
menghasilkan keterampilan para siswa
dibidang Tehnologi Pengolahan Hasil Pertanian (TPHP).
2)
Tercapainya Visi
dan Misi sekolah SMK Negeri 1 Naringgul dan meningkatkan keterampilan siswa
mampu bersaing dengan sekolah lain.
c.
Manfaat bagi
Perusahaan
Manfaat Prakerin bagi perusahaan antara
lain sebagai berikut :
1)
Bisa membantu
semua kegiatan yang berlangsung di perusahaan
2)
Membantu
menciptakan tenaga kerja yang handal dan berkualitas,
3)
Menjalin
kerjasama atau silaturahmi antara pihak sekolah dan perusahaan
12)
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1
Minyak
Goreng
Minyak goreng dalam pengolahan
keripik kentang berfungsi sebagai medium pengantar panas, menambah rasa gurih,
menambah nilai gizi dan kalori dalam bahan pangan (ketaren, 1986).
Mutu minyak goreng ditentukan oleh
titik asapnya, yaitu pemanasan minyak sampai
akrolen yang tidak diinginkan dan dapat menimbulkan rasa gatal pada
tenggorokan. Titik asap suatu minyak goreng tergantung dari kadar gliserol bebas. Lemak yang telah
digunakan untuk menggoreng titik asapnya akan turun karena telah terjadi
hidrolis molekul lemak. Karena itu untuk menekan terjadinya hidrolis, pemanasan
minyak sebaiknya dilakukan pada suhu yang tidak terlalu tinggi dari seharusnya.
Pada umumnya suhu penggorengan adalah 177-2210C (Winarno:2002).
Minyak goreng yang digunakan untuk
pengolahan kripik kentang di pabrik keripik kentang BBC adalah seliter untuk
100 Kg kentang.
Tabel 1.
Syarat Mutu Minyak
Karakteristik
|
Persyaratan
|
Kadar
air
|
Maks
0,3 %
|
Bilangan
Peroksida
|
Maks
1,0 mg /100 gr
|
Asam
lemak bebas (sebagai asam larutan)
|
0,3
%
|
Logam-logam
berbahaya
|
-
|
Minyak
pelicin
|
-
|
Keadaan
(bau, rasa, warna)
|
Normal
|
Sumber : Permadi, 1975
2.2
Syarat
Mutu Air
Air merupakan bahan penunjang yang
sangat penting untuk kelancaran proses produksi, karena hampir setiap proses
menggunakan air seperti pencucian, perendaman, perebusan dan juga untuk proses
sanitasi. Selain itu air juga digunakan untuk mencegah terjadinya pencoklatan
pada kentang saat proses. Air yang digunakan untuk pengolahan keripik kentang
di pabrik kentang BBC ini berasal dari perusahaan air minum (PDAM) setempat.
Tabel 2.
Syarat mutu air minum menurut SNI
No.
|
Kriteria Uji
|
Satuan
|
Persyaratan
|
1
|
Keadaan
|
-
|
|
2
|
Bau
|
-
|
Tidak
berbau
|
3
|
Rasa
|
-
|
Normal
|
4
|
Warna
|
Unit
Pt. co
|
Maks
5
|
Sumber
: Standar Nasional Indonesia SNI 01-3553-1996
Tabel 3.
Kandungan gizi tiap 100 gram
kentang bersih dapat dimakan
Kandungan
|
Jumlah
|
Protein
|
2,0
gram
|
Lemak
|
0,1
gram
|
Karbohidrat
|
19,1
gram
|
Vitamin
A
|
Sedikit
sekali/diabaikan
|
Vitamin
B2
|
85
ou (0,085 mg)
|
Vitamin
C
|
40,
ou (0,40 mg)
|
Fosfor
|
17,0-25,0
mg
|
Besi
|
0,8
mg
|
Kalsium
|
10,0
mg
|
Air
|
77,8
mg
|
Kalori
|
83,0
– 85,0 kal
|
Bagian
dapat dimakan
|
85,0
%
|
Sumber
: soelarso, 1997
Tabel 4.
Kandungan mineral umbi kentang
Mineral
|
Jumlah
|
Kalsium (Ca)
|
30
mg
|
Magnesium (mg)
|
23
mg
|
Fosfor (p)
|
38
mg
|
Tembaga (Cu)
|
0,432
mg
|
Mangan (Mn)
|
0,602
mg
|
Seng, Zn
|
0,35
mg
|
Besi (Fe)
|
3,24
mg
|
Pottasium (K)
|
413
mg
|
Sodium (Na)
|
10
mg
|
Sumber
: Anonymous, 2005
Dalam
dunia tumbuhan kentang di klasifikasikan sebagai berikut :
1. Devisi
: Spermathopora
2. Subsidi
: Angios permae
3. Kelas
: Dicotyledonae
4. Ordo
: Tubiplorae
5. Family
: Solanaceae
6. Genus
: Solonum
7. Spesies
: Solonum tuberosum L (samadi,1970)
Tabel 5.
Kandungan Gizi Umbi
Kandungan
|
Jumlah (%)
|
Air
|
72,10
– 80 %
|
Bahan padat
kering
|
23,0
%
|
Protein
|
2,00%
|
Lemak
|
0,056-0,11
%
|
Karbohidrat
|
12,40%
|
Gula
|
0,20
– 6,80 %
|
Abu
|
0,96
%
|
Serat Kasar
|
0,40-1,00%
|
Sumber
: Anonymous, 2005
Sebagai bahan makanan, kentang
banyak megandung karbohidrat, sumber mineral (fosfor, besi dan kalsium), juga
mengandung vitamin B, C dan sedikit Vitamin A, seperti dapat dilihat pada tabel
4.
BAB
III
METODE PELAKSANAAN PRAKERIN
3.1
Waktu
dan Tempat
Pelaksanaan Prakerin dilaksanakan selama
kurang lebih 3 bulan, terhitung dari mulai tanggal 15 Januari – 15 Maret 2014,
yang bertempat di Kp. Sukamenak RT 02
RW.07 Desa Pangalengan Kabupaten Bandung.
3.2
Sejarah
Singkat Perusahaan
Perusahaan Perusahaan (JSJ) Pangalengan
Kp. Sukamenak Desa Margamukti Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung mulai
berdiri pada tahun 2005, sampai sekarang tahun 2014 masih terus
mengolah/memproduksi produk-produk makanan bermacam-macam kerupuk.
Pertama kali dapat modal pinjam dari
koperasi Rp. 1.000.000,- yang pertama kali mengaolah dari bahan baku kentang
yang kedua dari wortol (kerupuk wortol), yang ketiga dari singkong (keripik
singkong pedas), perusahaan ini masih menggunakan peralatan manual dan
mempunyai karyawan 4 orang sebagai pegawai tetap, 2 orang pegawai borongan,
mulai bekerja pukul 06.00-15.00 dengan menggunakan alat bantu seperti kompor
gas, open, spiner (alat penghilang minyak dari bahan/olahan yang sudah
digoreng).
Sebut saja namanya Ibu Idas, dialah yang
menangani atau yang bertanggungjawab atas semua administrasi baik pengeluaran
uang, pembelian bahan olahan sampai mengorderkannya ke warung-warung dengan
menggunakan kendaraan bermotor pribadi.
3.3
Metode
Pelaksanaan Prakerin
Pelaksanaan kegiatan Prakerin dilaksanakan secara
bertahap sebagaimana bagan dibawah ini :
Survei
|
Pembekalan
|
Penjemputan
|
Bimbingan
Pembuatan Laporan
|
Pemberangkatan
|
Kegiatan Industri
|
Ujian
Praktek
|
Persentasi
Laporan
|
Monitoring
|
Penilaian dan
Sertifikat
|
Keterangan
:
a.
Survei
Pertama para pembimbing melakukan
survey (peninjauan) keperusahaan untuk ditempatkan dibidang praktek kerja industri
(Prakerin) dengan waktu yang berbeda.
b.
Pembekalan
Setelah survey telah disetujui
antara pihak perusahaan maupun pihak sekolah, dan sebelum siswa diberangkatkan maka
ketua jurusan terlebih dahulu memberikan pembekalan pada siswa yang akan
melaksanakan Prakerin, yang berisi pengarahan dan nasihat baik itu secara
materi maupun secara lisan tentang semua yang menyangkut kegiatan Prakerin.
c.
Pemberangkatan
Dilaksanakan pada tanggal 15
Januari 2014 pada pukul 06.30 WIB beserta semua peserta dengan transportasi
mobil bersama para pembimbing, setelah sampai ditempat tujuan peserta Prakerin
dipisahkan sesuai dengan kelompok yang berbeda kecuali kelompok 1 dan 2
tempatnya di Pangalengan. Oleh karena itu, ketua jurusan mewajibkan siswa untuk
mengikuti kegiatan Prakerin sesuai dengan prosedur kegiatan kerja yang telah
ditentukan oleh sekolah dan perusahaan.
d.
Kegiatan
Industri
Dilaksanakan setiap hari senin
sampai sabtu, dimulai pada pukul 07.00-15.00 WIB, atau biasa juga dimulai pada
15.00-23.00 WIB, system pembagian kerja terdiri dari 2 kelompok, satu kelompok
terdiri dari 5 orang, setiap siswa harus
mengikuti kegiatan rutin sehari-hari yang ditempat kerja kecuali hari minggu
karena libur.
e.
Monitoring
Dilakukan oleh pembimbing setiap satu
bulan sesuai yang berisi pengarahan penyampaian materi dan cara pembuatan
laporan.
f.
Penjemputan
Setelah
Prakerin selagi dilaksanakan selama 3 bulan kemudian para pembimbing melakukan
penjemputan pada tanggal yang telah ditentukan.
g.
Pembimbing
pembuatan laporan
Setelah siswa dipulangkan dari tempat
Prakerin, maka siswa diwajibkan untuk membuat laporan dengan dibantu para
pembimbing masing-masing.
h.
Persentasi Laporan
Setelah laporan selesai maka wajib
dilakukan persentasi laporan yang baik dan benar untuk diajukan dalam sidang
nanti dan harus dikumpulkan dengan tepat waktu.
i.
Ujian Prakerin
Dilaksanakan sebelum UAS siswa kelas X
dan XI, maka para peserta Prakerin melaksanakan dengan tepat waktu yang telah
ditentukan.
j.
Penilaian dan
Sertifikat
Selain ujian Praktek (sidang)
dilakukan, maka siswa Prakerin mendapatkan nilai dan sertifikat dari pihak
sekolah maupun dari pihak industri.
3.4
Struktur
Organisasi Perusahaan
PIMPINAN
PERUSAHAAN
IBU
IDAS KURNIA
|
IBU OCA
|
IBU UCUM
|
IBU KOKOM
|
KARYAWAN
|
PEGAWAI
BORONGAN
|
IBU DEDEH
|
IBU IIS
|
3.5
Jumlah
Tenaga Kerja
Perusahaan Perusahaan (JSJ) Pangalengan
Kp. Sukamenak Desa Margamukti Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung mulai
berdiri pada tahun 2005, sampai sekarang tahun 2014 masih terus
mengolah/memproduksi produk-produk makanan bermacam-macam kerupuk.
Perusahaan Perusahaan (JSJ) Pangalengan mempunyai karyawan 4 orang sebagai pegawai
tetap, 2 orang pegawai borongan.
3.6
Strategi
pelaksanaan Prakerin
Kegiatan praktek kerja industri dilaksanakan secara
bertahap sebagaimana uraian dibawah ini
PENERIMAAN
PESERTA
|
PENGARAHAN
|
PENGENALAN
LOKASI
PERUSAHAAN
|
PENYAMPAIAN
TEORI
|
PELAKSANAAN
PRAKTIK
LAPANGAN
|
EVALUASI/
PENILAIAN
|
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1
Proses
Pembuatan Kerupuk Kentang
Langkah pertama adalah memilih kentang
yang bagus atau memisahkan kentang yang busuk dan yang bagusnya. Sesudah itu
lalu kentang dicuci hingga bersih, tujuannya adalah untuk memisahkan kotoran
yang menempel pada kulit kentang, setelah bersih lalu dimasukan kedalam wajan pengrebusan,
lalu diberi air, setelah itu lalu dinyalakan kompornya, sampai titik apinya
besar. Waktu perebusannya adalah sekitar 50-60 menit, hingga sikentangnya itu
menjadi tidak keras / matang, setelah itu dikupas atau dipisahkan bagian kulit
kentangnya, hingga terpisah bagian kulit kentang dan kentangnya. Sudah beres
lalu ditumbuk menggunakan alat tradisional, hingga tekstur kentangnya menjadi lembek/halus,
setelah selesai menumbuk lalu dimasukan ke dalam baskom terus dicampur dengan
aci/tepung tapioca, terus diaduk hingga rata dan diberi sedikit air supaya
adonanya itu menjadi tidak kering, sesudah itu lalu dimasukan bumbu-bumbunya
atau bumbu penyedap rasa, hingga tercampur merata setelah itu lalu adonannya
dibulatkan, bulatannya itu harus memanjang.
Setelah adonannya dibulatkan, lalu dibungkus
menggunakan plastik transparan, setelah dibungkus lalu dikukus kembali, hingga
adonannya matang. Terus didiamkan selama 2 hari, setelah 2 hari didiamkan, lalu
adonannya diiris-iris hingga tipis-tipis. Sesudah diiris, lalu dijemur dibawah
sinar matahari atau bias juga di open, hingga adonannya menjadi kering/keras.
Sudah kering adonannya lalu digoreng kedalam minyak yang sudah panas.
Penggorengannya itu menggunakan minyak sayur yang banyak juga dengan pengapian
yang sedang. Sudah matang lalu diangkat menggunakan serok/susur, sudah diangkat
terus dimasukan kedalam mesin sepinr/alat penghilang sebagian minyak yang
menempel pada bahan pangan yang digoreng, sesudah itu lalu dikemas menggunakan
plastic transparan. Lalu dipasarkan di jaul.
Alat dan Bahan
Alat
:
1.
Pisau
2.
Baskom
3.
Wajan
4.
Plastik
transparan
5.
Halu/alat untuk
mnumbuk kentang
6.
Digul alat untuk
menumbuk kentang
7.
Nyiru
8.
Kompor gas
9.
Sasag/alat untuk
menjemur
10.
Sendok
Bahan
:
1.
Kentang
2.
Aci / tepung
tapioca
3.
Cabe kering/cabe
yang sudah diblender
4.
Garam
5.
Pecin
6.
Bawang putih
7.
Minyak sayur
8.
Terasi
9.
air
4.2
Masalah
dan Pemecahannya
a. Masalah
-
Langkah apa yang
harus dilakukan untuk mencegah tekstur irisan kentang supaya tidak hancur pada
saat perebusan.
-
Bagaimana cara
mengatasi perubahan tekstur irisan kentang ketika sudah dilakukan perebusan.
b. Pemecahan
-
Dengan melakukan
perendaman menggunakan air kapur selama 4 jam dengan takaran yang tepat maka
irisan kentang tidak akan hancur atau rapuh pada saat perebusan dikarenakan
irisan kentang menjadi lebih keras.
-
Irisan kentang
yang sudah direbus kemudian direndam kembali dalam air bersih perendaman ini
bertujuan untuk menurunkan suhu kentang yang telah direbus, selain itu juga
menjaga agar kualitas kentang tetap baik.
BAB V
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil yang diperoleh selama Praktik Kerja Industri di Pabrik keripik kentang
BBC dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
a. Perusahaan
Kerupuk Kentang JSJ (Jaya Sejahtera) berlokasi di Jl. Perkebunan Kertamanah
RT/RW. 02/07, Ds. Margamukti Kec. Pangalengan Kab. Bandung. Pabrik keripik
kentang BBC termasuk kedalam industri rumah tangga (Home Industry) dengan izin Depkes
RI, SP No. 343/10.20/96.
b. Bahan
yang digunakan dalam pembuatan kerupuk kentang ini adalah kentang jenis granola, dengan bahan penunjang yaitu
garam dapur, Aci/Tepung tapioca, cabe kering, pecin, bawang putih, terasi dan
air.
c. Pengawasan
mutu yang dilakukan di pabrik kerupuk kentang JSJ terdiri dari pengawasan mutu
bahan, pengawasan mutu proses. Produksi yang dilakukan hanya berdasarkan
pengalaman dan keahlian perorangan.
d. Kerupuk
kentang yang dihasilkan dikemas dalam kemasan plastik poly propylene (PP)
dengan berat masing-masing 70 gram, 250 gram, 500 gram dan 1000 gram, dengan
wilayah pemasaran meliputi Pangalengan dan Bandung.
4.2
Saran
a. Kegiatan
Prakerin diharapkan dapat memberikan dan membekali siswa dengan pengalaman
tentang produksi suatu produk.
b. Dalam
kegiatan Prakerin yang akan datang, sekolah dapat menempatkan peserta Prakerin
pada perusahaan-perusahaan yang telah mampu dan berfasilitas lengkap.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonym.
2007. Pangan Fungsional. www.teknofood.blogspot.com
Anonymous.
2010. Tekno Pangan dan Agroindustri, Volume 1 Nomor 6. Bogor. I
PB.
Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi.
Buckle,
K. A., et al. 1985. Ilmu Pangan. Terjemahan oleh H. Purnomo dan Adiono. Universitas
Indonesia. Jakarta.
Sudarmadji,
Slametet al. 1996. Prosedur Analisis Bahan Makanan dan Pertanian. Yogyakarta:
Penerbit Liberty.
Departement of
Agricultural Machinery, Faculty of Boi- Systems Engineering, College of
Agricultural and Natural Resource, University of Tehran, Karaj, Iran.
0 komentar:
Post a Comment