.
.
KATA
PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, sebagai
pencipta alam semesta ini, shalawat beserta salam semoga tercurah limpahkan
kepada jungjunan kita Nabi Besar Muhammad SAW, yang mana telah melimpahkan rakhmat dan hidayah-Nya sehingga
penulis dapat melaksanakan dan menyelesaikan laporan Praktik Kerja Industri ini
dengan baik dan lancar serta tepat pada waktunya.
Penulis menyusun laporan ini adalah
dalam rangka untuk memenuhi standar kompetensi lulusan, dalam program keahlian
Tekhnologi Pengolahan Hasil Pertanian (TPHP) di SMK Negeri 1 Naringgul, penulis berharap laporan
ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan umumnya bagi pembaca.
Adapun dalam kesempatan ini penulis
mengambil judul “Proses Pembuatan
Kerupuk Kentang” di Perusahaan Kerupuk Kentang PUTRI MANDIRI, Desa Margamukti
Kec. Pangalengan Kab. Bandung. Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1.
Bapak Drs. Jajat
Sudrajat, selaku kepala sekolah SMK Negeri 1 Naringgul.
2.
Bapak Riyanto,
S.Pd.I selaku Ketua Prakerin SMK N 1 Naringgul Tahun Pelajaran 2013-2014.
3.
Bapak Dede
Supriadi, S.P selaku Ketua Jurusan dan Pembimbing I Tekhnologi Pengolahan Hasil
Pertanian SMK N 1 Naringgul
4.
Bapak Pirman
Refi Sutrisna, S.Pd selaku PKSU Kesiswaan SMK Negeri 1 Naringgul yang membantu
laporan ini.
5.
Bapak Sahlin,
S.Pd selaku pembimbing 2 dalam Praktik Kerja Industri
6.
Ibu Cici selaku
pemilik dan pimpinan perusahaan PUTRI MANDIRI Pangalengan-Bandung
7.
Kedua orang tua
beserta keluarga yang senantiasa memberi dukungan beserta do’a restu selama
penulis melaksanakan Praktik Kerja Industri.
8.
Seluruh staf
karyawan perusahaan JAYA SEJAHTERA (PUTRI MANDIRI) Pangalengan yang telah
membantu dan bekerjasama dalam pelaksanaan Praktik Kerja Industri
9.
Guru dan staf
tata usaha beserta rekan siswa siswi SMK Negeri 1 Naringgul yang memotifasi dan
membantu dalam menyelesaikan laporan yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu.
Semoga Allah SWT membalas amal kebaikan
kepada semua pihak yang terkait yang telah membantu menyelesaikan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan
laporan ini masih banyak kekurangan oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun.
Akhir kata penulis mengucapkan
terimakasih dan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan
umumnya bagi kita semua.
Cianjur, 2014
Penulis.
DAFTAR
ISI
Hal
KATA
PENGANTAR.......................................................................................... i
DAFTAR
ISI ....................................................................................................... iii
DAFTAR
TABEL ............................................................................................... iv
DAFTAR
LAMPIRAN......................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang........................................................................................... 1
1.2
Identifikasi Masalah................................................................................... 2
1.3
Tujuan Prakerin.......................................................................................... 2
1.4
Manfaat Prakerin........................................................................................ 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Kentang...................................................................................................... 5
2.2
Kandungan Gizi Kentang........................................................................... 8
2.3
Manfaat Kentang Bagi Kesehatan............................................................... 9
BAB
III METODE PELAKSANAAN PRAKERIN
3.1
Waktu dan Tempat..................................................................................... 11
3.2
Sejarah Singkat Perusahaan........................................................................ 11
3.3
Metode Pelaksanaan Prakerin..................................................................... 12
3.4
Struktur Organisasi Perusahaan ................................................................. 14
3.5
Strategi Pelaksanaan Prakerin..................................................................... 15
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Proses Pembuatan
Kerupuk Kentang............................................................. 16
4.2 Masalah dan
Pemecahannya.......................................................................... 18
BAB V PENUTUP
5.1
Kesimpulan................................................................................................ 19
5.2
Saran.......................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 21
LAMPIRAN-LAMPIRAN.................................................................................... 22
DAFTAR
TABEL
No
|
Keterangan
|
Halaman
|
1
|
Tabel 1. Kandungan Gizi Kentang dalam
Tiap 100 gr
|
8
|
2
|
Tabel 2. Kandungan mineral pada
kentang
|
9
|
3
|
Tabel 3. Kandungan Gizi umbi kentang
|
9
|
DAFTAR
LAMPIRAN
No
|
Keterangan
|
Halaman
|
1
|
Gambar
Proses Pengadukan Adonan Kerupuk Kentang
PUTRI MANDIRI
|
23
|
2
|
Gambar
kentang kerupuk kentang
PUTRI
MANDIRI
|
24
|
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Kerupuk merupakan jenis
makanan kering sangat populer di Indonesia, mengandung pati cukup tinggi dibuat
dari bahan dasar tepung tapioka. Kerupuk yang bahan bakunya merupakan tepung
berpati dapat diperkaya dengan protein semisal kerupuk ikan dan kerupuk udang.
Sumber protein selain diperoleh dari hewani juga dapat diperoleh dari bahan
nabati. “Sekarang banyak masyarakat yang menganut pola hidup “vegetarian”, maka
kami mencoba memenuhi masyarakat yang “vegetarian” pada khususnya dan
masyarakat umum, demikian dikatakan Zuni Widiyanto pengrajin krupuk warga
kampung Celeban mengawali kisahnya kepada koran ini.
Berawal dari hal itu dengan berbagi literatur,
Widiyanto pelaku Usaha Rumah Tangga dibidang makanan dan memiliki izin produksi
dari Dinas Kesehatan, mengenalkan kerupuk olahannya yang mengandung sumber
protein nabati berupa kerupuk kentang. “Kentang mudah di dapat dipasaran dan
kaya dengan vitamin A yang baik untuk pertumbuhan tulang, mata, rambut, kulit
dan dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi”, katanya.
Lebih lanjut Widiyanto menjelaskan bahan dan proses
pembuatan kerupuknya. Bahan untuk pembuatan kerupuk kentang antara lain tepung
tapioka, tepung terigu, air, garam, bawang putih dan kentang. Tidak perlu
menggunakan zat pewarna atau pengawet. Pengolahannya melalui proses pembuatan
adonan, karena menggunakan bahan kentang yang berbau lengur (Jawa), maka
sebelum proses pencetakan adonan kentang harus direbus dahulu selama 15 menit,
untuk mengurangi bau dan mempertahankan warna. Selanjutnya proses pengukusan
dilakukan selama 30 menit dan tergantung suhu pemanas. Kemudian dilakukan
pendinginan, terus pemotongan bisa dilakukan dengan manual maupun pakai mesin
pemotong. Kemudian pengeringan dilakukan dengan alat maupun pakai panas
matahari, sortasi, dan pengemasan.
Selama proses pembuatan kerupuk kentang, limbah yang
dihasilkan tidak banyak dan tidak membahayakan karena hanya menyisakan kulit kentang.
Air sisa rebusan kentang tidak meninggal limbah kimia karena memang tidak
menggunakan bahan kimia”, ungkapnya. Harapannya, produk kerupuk kentang ini
dapat menambah keaneka ragaman kerupuk yang sudah ada dan dapat diterima
masyarakat dan dapat memberdayakan masyarakat sekitar
1.2
Identifikasi
Masalah
a.
Bagaimana proses
pembuatan kerupuk kentang ?
b.
Masalah dan pemecahannya
?
1.3
Tujuan
Prakerin
Maksud
dari Prakerin yaitu untuk memenuhi syarat mengikuti UAN dan untuk mengumpulkan
data-data informasi sebagai sumber yang dijadikan bahan acuan untuk memenuhi
tugas sekolah yaitu laporan Praktikum.
Sedangkan
tujuan Prakerin adalah :
a.
Membentuk mental
siswa-siswi agar mempunyai jiwa pekerja keras yang mampu konsisten.
b.
Menambah
pengetahuan siswa-siswi dimasing-masing bidangnya.
c.
Memberikan suatu
motivasi dari siswa-siswi menuntun dirinya mampu melakukan pekerjaan yang
sesuai dengan ahlinya.
d.
Memberikan bekal
gambaran pada siswa-siswi seperti apakah bekerja itu.
e.
Terjadinya
pemindahan atau transfer ilmu pengetahuan dan tekhnologi dunia usaha atau
industri ke sekolah.
f.
Meningkatkan
efisiensi dan efektifitas dalam pencapaian tamatan SMK yang professional.
1.4
Manfaat
Prakerin
Dalam pelaksanaan
Prakerin banyak sekali manfaat bagi penulis (pelaksana Prakerin) diantaranya
sebagai berikut :
a.
Manfaat bagi
penulis
1)
Meningkatkan
keterampilan serta kemampuan dalam dunia industri dan dunia kerja.
2)
Memperluas
masukan guna memperbaiki dan mengembangkan wadahat sesuai pendidikan kejuruan;
3)
Meningkatkan
pengenalan kerja pada siswa yang potensial dalam lapangan kerja antara lain
struktur organisasi usaha serta manajemen itu sendiri.
4)
Meningkatkan,
memperluas dan memantapkan proses penyerapan teknologi baru dari sekolah,
lapangan kerja dan sebagainya.
5)
Memberi peluang
usaha serta menempatkan tamatan yang terdidik
6)
Menumbuhkan
sifat kerja sama dalam sebuah organisasi
7)
Menumbuhkan
semangat jiwa wirausaha
8)
Siswa lebih siap
menghadapi masa depan dalam bidang usaha dan bisnis yang mandiri.
9)
Siswa mampu
dalam mencari alternative pemecahan masalah kejuruan secara lebih luas dan
mendalam dari isi laporan ini.
10)
Siswa mampu
memahami, memanfaatkan serta mengembangkan pelajaran yang didapat dari sekolah
dan menerapkan di dunia usaha.
11)
Mengumpulkan
data-data guna kepentingan sekolah dan dirinya sendiri membantu dan meringankan
beban perusahaan.
b.
Manfaat Bagi
Sekolah
Manfaat prakerin bagi sekolah antara
lain sebagai berikut :
1)
Untuk
menghasilkan keterampilan para siswa
dibidang Tehnologi Pengolahan Hasil Pertanian (TPHP).
2)
Tercapainya Visi
dan Misi sekolah SMK Negeri 1 Naringgul dan meningkatkan keterampilan siswa
mampu bersaing dengan sekolah lain.
c.
Manfaat bagi
Perusahaan
Manfaat Prakerin bagi perusahaan antara
lain sebagai berikut :
1)
Bisa membantu
semua kegiatan yang berlangsung di perusahaan
2)
Membantu
menciptakan tenaga kerja yang handal dan berkualitas,
3)
Menjalin
kerjasama atau silaturahmi antara pihak sekolah dan perusahaan.
12)
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1
Kentang
Kentang
(Solanum tuberosum L.) merupakan salah satu jenis umbi-umbian yang bergizi. Zat
gizi yang terdapat dalam kentang antara lain karbohidrat, mineral (besi,
fosfor, magnesium, natrium, kalsium, dan kalium), protein, serta vitamin
terutama vitamin C dan B1. Selain itu, kentang juga mengandung lemak dalam
jumlah yang relatif kecil, yaitu 1.0 – 1.5% (Prayudi, 1987 ).
Komposisi
kimia kentang sangat bervariasi tergantung varietas, tipe tanah, cara budidaya,
cara pemanenan, tingkat kemasakan dan kondisi penyimpanan.
Di
Indonesia banyak di budidayakan bermacam-macam varietas kentang. Kentang
memiliki ukuran, bentuk, dan warna umbi yang bermacam-macam, tergantung pada
varietasnya. Ukuran umbi bervariasi besar dan kecil. Bentuk umbi ada yang
bulat, oval agak bulat (bulat lonjong), dan bulat panjang (Samadi, 2003).
Berdasarkan warna umbi secara garis besar kentang dibedakan menjadi tiga
golongan, yaitu kentang yang berumbi kuning, putih, dan merah (Setiadi dan
Fitri,2001).
Kentang varietas
Granola merupakan jenis
varietas unggul karena produktifitasnya dapat mencapai 30-35
ton/ha. Keunggulan lain dari varietas Granola adalah tahan terhadap penyakit
kentang, bila varietas lain kerusakan akibat penyakit bisa 30% maka Granola
hanya 10%. Hasil penelitian Balai Penelitian Tanaman Sayuran
Lembang menunjukkan bahwa kadar gula umbi kentang Granola berkisar antara
0,043%-0,174%, oleh karena itu kentang varietas Granola selain cocok digunakan
sebagai bahan konsumsi rumah tangga, juga dapat diterima sebagai bahan baku
industri pengolahan (Rukmana, 2003). Kentang varietas Granola memiliki bentuk
umbi bulat lonjong, warna daging umbi kuning dan mata umbi dangkal, umumnya
digunakan sebagai bahan pelengkap makanan dan masih sedikit pemanfaatannya
dalam industri pangan.
Atlantik
merupakan varietas kentang yang umum digunakan dalam pembuatan keripik kentang.
Kentang Atlantik merupakan salah satu jenis kentang yang baik untuk industri,
antara lain diolah menjadi keripik. Kentang varietas Atlantik ini mengandung
kadar gula reduksi sebesar 0,70%, daging umbi berwarna putih, kadar air rendah,
berbentuk bulat dengan diameter 6-7 cm dan panjang 10-11 cm sehingga sangat
menarik apabila kentang Atlantik digunakan sebagai salah satu bahan olahan yang
berupa keripik kentang. Kentang varietas lain selain Atlantik umumnya digunakan
sebagai bahan pelengkap makanan dan masih sedikit pemanfaatannya dalam industri
pangan.
Kini telah
banyak dikenal varietas-varietas baru yang lebih unggul dan memberikan harapan
besar terhadap pemanfaatannya dalam industri olahan pangan khususnya keripik
kentang (Samadi, 2003). Balai Penelitian Tanaman Sayuran Lembang telah melepas
beberapa varietas baru kentang diantaranya adalah Ping, Tenggo dan Crespo.
Varietas yang dilepas merupakan hasil persilangan dari beberapa varietas
kentang.
Varietas
Ping memiliki warna kulit umbi merah muda, bentuk umbi agak bulat, daging umbi
kuning dan mata umbinya agak dalam. Varietas Ping ini mengandung kadar air
81,77% dan kadar gula reduksi sebesar 0,78%. Potensi hasil dari kentang
varietas ini adalah sebesar 28,4-40,3 ton/ha dan diharapkan dapat dijadikan
sebagai bahan baku keripik kentang. Varietas Ping telah dinyatakan lolos oleh
Tim Penilai dan Pelepasan Varietas Tanaman (TP2V) pada sidang pelepasan bulan
Agustus 2008 dan siap dikomersialkan.
Tenggo
merupakan varietas kentang yang memiliki warna kulit umbi kuning, bentuk umbi
bulat, warna daging umbi krem dan mata umbi berlekuk sedang. Kadar air dari
varietas Tenggo adalah sebesar 80,89% serta mengandung kadar gula reduksi
0,56%. Potensi hasil dari kentang varietas ini adalah sebesar 33,5 ton/ha.
Varietas Tenggo dilepaskan oleh Balitsa Lembang dengan nomor SK menteri
261/Kpts/SR.120/7/2005, pada tanggal 14 Juli 2005 dan ditawarkan untuk
dikomersialkan.
Kentang
varietas Crespo memiliki ciri berwarna kulit umbi krem, bentuk umbi oval, warna
daging umbi putih dan mata umbi berlekuk sedang. Kadar air dari varietas Crespo
adalah sebesar 77,89% dan mengandung kadar gula reduksi 0,81%. Crespo dilepaskan
oleh Balitsa Lembang dengan nomor SK menteri 262/Kpts/SR.120/7/2005 pada
tanggal 14 Juli 2005 dan ditawarkan untuk dikomersialkan.
Dalam
beberapa tahun terakhir, kebutuhan kentang cenderung meningkat, mengingat
kentang merupakan salah satu komoditas yang menjadi prioritas pengembangan.
Komoditas kentang digunakan masyarakat di Indonesia sebagai
sumber karbohidrat dan mempunyai potensi dalam program diversifikasi pangan.
Pemanfaatan kentang bisa digunakan sebagai kentang sayur, puree maupun kentang
olahan sebagai bahan baku industri sebagai kentang goreng (french fries) dan
keripik kentang (potato chip) (Adiyoga et al., 1999). Kentang umumnya
diperdagangkan sebagai kentang segar atau sebagai hasil olahan berupa keripik
kentang. Hasil olahan kentang harus memiliki warna cerah dan bentuk yang
seragam, rasa dan aroma yang enak serta tekstur yang renyah. Varietas dan
kualitas kentang segar yang dipergunakan sebagai bahan baku pada industri
pengolahan sangat menentukan mutu hasil olahannya (Siswoputranto, 1985).
2.2
Kandungan
Gizi Kentang
Berikut
adalah daftar 30 kandungan gizi pada kentang dalam setiap 100gr dagingnya.
Tabel 1. Kandungan Gizi pada setiap 100 gram dagingnya
Kandungan
|
Jumlah
|
Air (g)
|
77
|
Energi (kJ)
|
360
|
Protein (g)
|
1.6
|
Lemak (g)
|
0.05
|
Karbohidrat (g)
|
20
|
Fiber (g)
|
3
|
Gula (g)
|
4.18
|
Kalsium (mg)
|
30
|
Besi (mg)
|
0.61
|
Magnesium (mg)
|
25
|
Fosfor (mg)
|
47
|
Kalium (mg)
|
337
|
Sodium (mg)
|
55
|
Zinc (mg)
|
0.3
|
Tembaga (mg)
|
0.15
|
Manggan (mg)
|
0.26
|
Selenium (μg)
|
0.6
|
Vitamin C (mg)
|
2.4
|
Thiamin (mg)
|
0.08
|
Riboflavin (mg)
|
0.06
|
Niacin (mg)
|
0.56
|
Pantothenic acid (mg)
|
0.80
|
Vitamin B6 (mg)
|
0.21
|
Folate Total (μg)
|
11
|
Vitamin A (IU)
|
14187
|
Vitamin E, alpha-tocopherol (mg)
|
0.26
|
Vitamin K (μg)
|
1.8
|
Beta-karoten (μg)
|
8509
|
Sumber
: Wikipedia
Tabel 2. Kandungan Mineral pada
Kentang
Mineral
|
Jumlah
|
Kalsium (Ca)
|
30
mg
|
Magnesium (mg)
|
23
mg
|
Fosfor (p)
|
38
mg
|
Tembaga (Cu)
|
0,432
mg
|
Mangan (Mn)
|
0,602
mg
|
Seng, Zn
|
0,35
mg
|
Besi (Fe)
|
3,24
mg
|
Pottasium (K)
|
413
mg
|
Sodium (Na)
|
10
mg
|
Sumber
: Anonymous, 2005
Tabel 3. Kandungan
Gizi Umbi Kentang
Kandungan
|
Jumlah (%)
|
Air
|
72,10
– 80 %
|
Bahan padat
kering
|
23,0
%
|
Protein
|
2,00%
|
Lemak
|
0,056-0,11
%
|
Karbohidrat
|
12,40%
|
Gula
|
0,20
– 6,80 %
|
Abu
|
0,96
%
|
Serat Kasar
|
0,40-1,00%
|
Sumber
: Anonymous, 2005
2.3
Manfaat
Kentang Bagi Kesehatan
Kentang
sebagai sumber makanan yang sangat popular dan juga memiliki banyak
manfaat bagi kesehatan manusia di antaranya :
1.
Berat badan
Kentang
kaya akan karbohidrat dan kurang protein. Hal ini menjadikan kentang makanan
yang ideal bagi mereka yang ingin meningkatkan berat badan. Vitamin yang
terkandung dalam kentang seperti vitamin C dan B kompleks juga penting untuk
penyerapan karbohidrat.
2.
Pencernaan
Karena
kentang kaya karbohidrat, sehingga mudah untuk dicerna dan memperlancar
pencernaan. Hal ini membuat kentang manjadi makanan baik bagi pasien, bayi dan
orang-orang yang mengalami masalah pencernaan.
3.
Perawatan kulit
Vitamin B-kompleks dan mineral seperti kalium,
fosfor, magnesium, dan seng adalah sumber yang baik untuk kesehatan kulit.
Ampas kentang yang dilumatkan dan dicampur dengan madu, juga dapat digunakan
sebagai pembersih keriput dan noda kulit lainnya akibat penuaan.
4.
Fungsi otak
Kinerja
otak sangat tergantung pada pasokan oksigen, kadar glukosa, magnesium, vitamin
B kompleks dan beberapa hormon, seperti asam amino dan asam lemak seperti
omega-3 asam lemak. Kentang memenuhi hampir semua kebutuhan yang disebutkan di
atas. Selain itu, kentang juga mengandung zat tertentu seperti seng dan fosfor
yang baik untuk otak juga.
5.
Peradangan
Nutrisi
yang terkandung dalam kentang seperti vitamin C, vitamin B dan potasium adalah
sumber yang baik untuk meredakan peradangan, baik internal maupun eksternal
seperti radang usus dan sistem pencernaan. Karena lembut dan mudah dicerna
membuat kentang makanan yang baik bagi mereka yang memiliki luka mulut.
6.
Rematik
Beberapa
nutrisi seperti vitamin, kalsium dan magnesium dalam kentang dapat membantu mengurangi
rematik.
METODE PELAKSANAAN PRAKERIN
3.1
Waktu
dan Tempat
Pelaksanaan Prakerin dilaksanakan selama
kurang lebih 3 bulan, terhitung dari mulai tanggal 15 Januari – 15 Maret 2014,
yang bertempat di Kp. Sukamenak RT 02
RW.07 Desa Margamukti Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung.
3.2
Sejarah
Singkat Perusahaan
Sejarah Singkat Perusahaan berawal dari
pepatah orang tua dulu bahwa “keterampilan atau keahlian yang dimiliki oleh
seseorang harus bisa diteruskan kepada generasi selanjutnya”. Sama seperti UKM
Putri Mandiri asal mulanya, berawal dari orang tua memiliki keterampilan
membuat kerupuk kentang dimulai tahun
1970, waktu dulu itu orang tua seorang petani kentang dari hasil kentang
tersebut yang menurut aturan ada kentang yang tidak lolos dalam tahap
penyortiran. Dari situlah timbul ide untuk membuat kerupuk, ternyata hasilnya
alhamdulillah, selain dapat dikonsumsi keluarga hasil ini juga dapat
dimanfaatkan sebagai kerupuk khas yg berasal dari daerah pangalengan.
Dari tahun ke tahun produksi kerupuk
semakin bertambah dan bervariatif ataupun semakin luas dalam pemasarannya.
Dengan melalui beberapa tahap, akhirnya Putri Mandiri mendapatkan sertifikat
label Halal dari Departemen Kesehatan dan Badan Pengawasan Obat-obatan dan
Makanan (BPOM) pada tahun 1997. Seiring berjalannya waktu banyak kegiatan yang
diikuti “Putri Mandiri” seperti seminar dan pelatihan untuk meningkatkan
kualitas produk yang akan bersaing dipasaran,sehingga dapat berkembang dan
bertahan samapi sekarang ini.
3.3
Metode
Pelaksanaan Prakerin
Pelaksanaan kegiatan Prakerin dilaksanakan secara
bertahap sebagaimana bagan dibawah ini :
Survei
|
Pembekalan
|
Penjemputan
|
Bimbingan
Pembuatan Laporan
|
Pemberangkatan
|
Kegiatan Industri
|
Ujian
Praktek
|
Persentasi
Laporan
|
Monitoring
|
Penilaian dan
Sertifikat
|
Keterangan
:
a.
Survei
Pertama para pembimbing melakukan
survey (peninjauan) keperusahaan untuk ditempatkan dibidang praktek kerja industri
(Prakerin) dengan waktu yang berbeda.
b.
Pembekalan
Setelah survey telah disetujui
antara pihak perusahaan maupun pihak sekolah, dan sebelum siswa diberangkatkan maka
ketua jurusan terlebih dahulu memberikan pembekalan pada siswa yang akan
melaksanakan Prakerin, yang berisi pengarahan dan nasihat baik itu secara
materi maupun secara lisan tentang semua yang menyangkut kegiatan Prakerin.
c.
Pemberangkatan
Dilaksanakan pada tanggal 15
Januari 2014 pada pukul 06.30 WIB beserta semua peserta dengan transportasi
mobil bersama para pembimbing, setelah sampai ditempat tujuan peserta Prakerin
dipisahkan sesuai dengan kelompok yang berbeda kecuali kelompok 1 dan 2
tempatnya di Pangalengan. Oleh karena itu, ketua jurusan mewajibkan siswa untuk
mengikuti kegiatan Prakerin sesuai dengan prosedur kegiatan kerja yang telah
ditentukan oleh sekolah dan perusahaan.
d.
Kegiatan
Industri
Dilaksanakan setiap hari senin sampai
sabtu, dimulai pada pukul 07.00-15.00 WIB, atau biasa juga dimulai pada
15.00-23.00 WIB, system pembagian kerja terdiri dari 2 kelompok, satu kelompok
terdiri dari 5 orang, setiap siswa harus
mengikuti kegiatan rutin sehari-hari yang ditempat kerja kecuali hari minggu
karena libur.
e.
Monitoring
Dilakukan oleh pembimbing setiap satu
bulan sesuai yang berisi pengarahan penyampaian materi dan cara pembuatan
laporan.
f.
Penjemputan
Setelah
Prakerin selagi dilaksanakan selama 3 bulan kemudian para pembimbing melakukan
penjemputan pada tanggal yang telah ditentukan.
g.
Pembimbing
pembuatan laporan
Setelah siswa dipulangkan dari tempat
Prakerin, maka siswa diwajibkan untuk membuat laporan dengan dibantu para
pembimbing masing-masing.
h.
Persentasi Laporan
Setelah laporan selesai maka wajib
dilakukan persentasi laporan yang baik dan benar untuk diajukan dalam sidang
nanti dan harus dikumpulkan dengan tepat waktu.
i.
Ujian Prakerin
Dilaksanakan sebelum UAS siswa kelas X
dan XI, maka para peserta Prakerin melaksanakan dengan tepat waktu yang telah
ditentukan.
j.
Penilaian dan
Sertifikat
Selain ujian Praktek (sidang)
dilakukan, maka siswa Prakerin mendapatkan nilai dan sertifikat dari pihak
sekolah maupun dari pihak industri.
3.4
Struktur
Organisasi Perusahaan
Alis
Komariah
(sekretaris)
|
Eni
Marlina
(Bendahara)
|
Roviqoh Sari Rozani
(Pemasaran)
|
Mina
Mintarsih
(Humas)
|
Seluruh Karyawan
|
Ibu Cici
(Pimpinan)
|
3.5
Jumlah
Tenaga Kerja
Perusahaan Perusahaan PUTRI MANDIRI Pangalengan Kp. Sukamenak
Desa Margamukti Kecamatan Pangalengan Kabupaten Bandung mulai berdiri pada
tahun 2005, sampai sekarang tahun 2014 masih terus mengolah/memproduksi
produk-produk makanan bermacam-macam Kerupuk.
Perusahaan
Perusahaan PUTRI MANDIRI Pangalengan mempunyai karyawan 3 orang sebagai pegawai
tetap, 2 orang pegawai borongan.
3.6
Strategi
pelaksanaan Prakerin
Kegiatan praktek kerja industri dilaksanakan secara
bertahap sebagaimana uraian dibawah ini
PENERIMAAN
PESERTA
|
PENGARAHAN
|
PENGENALAN
LOKASI
PERUSAHAAN
|
PENYAMPAIAN
TEORI
|
PELAKSANAAN
PRAKTIK
LAPANGAN
|
EVALUASI/
PENILAIAN
|
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1
Proses
Pembuatan Kerupuk Kentang
Langkah pertama adalah memilih kentang
yang bagus atau memisahkan kentang yang busuk dan yang bagusnya. Sesudah itu
lalu kentang dicuci hingga bersih, tujuannya adalah untuk memisahkan kotoran
yang menempel pada kulit kentang, setelah bersih lalu dimasukan kedalam wajan pengrebusan,
lalu diberi air, setelah itu lalu dinyalakan kompornya, sampai titik apinya
besar. Waktu perebusannya adalah sekitar 50-60 menit, hingga sikentangnya itu
menjadi tidak keras / matang, setelah itu dikupas atau dipisahkan bagian kulit
kentangnya, hingga terpisah bagian kulit kentang dan kentangnya. Sudah beres
lalu ditumbuk menggunakan alat tradisional, hingga tekstur kentangnya menjadi lembek/halus,
setelah selesai menumbuk lalu dimasukan ke dalam baskom terus dicampur dengan
aci/tepung tapioca, terus diaduk hingga rata dan diberi sedikit air supaya
adonanya itu menjadi tidak kering, sesudah itu lalu dimasukan bumbu-bumbunya
atau bumbu penyedap rasa, hingga tercampur merata setelah itu lalu adonannya
dibulatkan, bulatannya itu harus memanjang.
Setelah adonannya dibulatkan, lalu dibungkus
menggunakan plastik transparan, setelah dibungkus lalu dikukus kembali, hingga
adonannya matang. Terus didiamkan selama 2 hari, setelah 2 hari didiamkan, lalu
adonannya diiris-iris hingga tipis-tipis. Sesudah diiris, lalu dijemur dibawah
sinar matahari atau bias juga di open, hingga adonannya menjadi kering/keras.
Sudah kering adonannya lalu digoreng kedalam minyak yang sudah panas.
Penggorengannya itu menggunakan minyak sayur yang banyak juga dengan pengapian
yang sedang. Sudah matang lalu diangkat menggunakan serok/susur, sudah diangkat
terus dimasukan kedalam mesin sepinr/alat penghilang sebagian minyak yang
menempel pada bahan pangan yang digoreng, sesudah itu lalu dikemas menggunakan
plastic transparan. Lalu dipasarkan di jaul.
Alat dan Bahan
Alat
:
1.
Pisau
2.
Baskom
3.
Wajan
4.
Plastik
transparan
5.
Halu/alat untuk
mnumbuk kentang
6.
Digul alat untuk
menumbuk kentang
7.
Nyiru
8.
Kompor gas
9.
Sasag/alat untuk
menjemur
10.
Sendok
Bahan
:
1.
Kentang
2.
Aci / tepung
tapioka
3.
Garam
4.
Pecin
5.
Bawang putih
6.
Minyak sayur
7.
Terasi
8.
air
4.2
Masalah
dan Pemecahannya
a. Masalah
1. Langkah
apa yang harus dilakukan pada saat perebusan adonan supaya tidak lembek atau
hancur.
2. Bagaimana
cara mengatasi adonan itu tidak hancur pada saat perebusan.
b. Pemecahan
1. Untuk
mencegah tekstur adonan tidak lembek atau hancur pada saat perebusan dengan memasak
air yang tidak terlalu panas.
2. Cara
mengatasi adonan itu tidak hancur pada saat perebusan yaitu dengan cara tidak
membuat adonan terlalu kecil.
BAB V
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil yang diperoleh selama Praktik Kerja Industri di Pabrik Kerupuk Kentang PUTRI
MANDIRI dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
a.
Perusahaan Kerupuk
Kentang PUTRI MANDIRI berlokasi di Jl. Perkebunan Kertamanah RT/RW. 02/07, Ds.
Margamukti Kec. Pangalengan Kab. Bandung. Pabrik Kerupuk Kentang PUTRI MANDIRI
termasuk kedalam industri rumah tangga (Home
Industry) dengan izin Depkes RI, SP
No. 343/10.20/96.
b.
Selama proses pembuatan kerupuk kentang, limbah yang
dihasilkan tidak banyak dan tidak membahayakan karena hanya menyisakan kulit kentang.
Air sisa rebusan kentang tidak meninggal limbah kimia karena memang tidak
menggunakan bahan kimia.
c.
Pengawasan mutu
yang dilakukan di pabrik Kerupuk Kentang PUTRI MANDIRI terdiri dari pengawasan
mutu bahan, pengawasan mutu proses. Produksi yang dilakukan hanya berdasarkan
pengalaman dan keahlian perorangan.
d.
Untuk mencegah
tekstur adonan tidak lembek atau hancur
pada saat perebusan dengan memasak air yang tidak terlalu panas
e.
Kerupuk Kentang
yang dihasilkan dikemas dalam kemasan plastik poly propylene (PP) dengan berat
masing-masing 70 gram, 250 gram, 500 gram dan 1000 gram, dengan wilayah
pemasaran meliputi Pangalengan dan Bandung.
4.2
Saran
a. Kegiatan
Prakerin diharapkan dapat memberikan dan membekali siswa dengan pengalaman
tentang produksi suatu produk.
b. Dalam
kegiatan Prakerin yang akan datang, sekolah dapat menempatkan peserta Prakerin
pada perusahaan-perusahaan yang telah mampu dan berfasilitas lengkap.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonym.
2007. Pangan Fungsional. www.teknofood.blogspot.com
Anonymous.
2010. Tekno Pangan dan Agroindustri, Volume 1 Nomor 6. Bogor. I
PB.
Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi.
Buckle,
K. A., et al. 1985. Ilmu Pangan. Terjemahan oleh H. Purnomo dan Adiono. Universitas
Indonesia. Jakarta.
Sudarmadji,
Slametet al. 1996. Prosedur Analisis Bahan Makanan dan Pertanian. Yogyakarta:
Penerbit Liberty.
LAMPIRAN LAMPIRAN
Lampiran 1
Gambar
Proses Pengadukan Adonan Kerupuk Kentang
PUTRI
MANDIRI Pangalengan-Bandung
Lampiran 2
Gambar
kentang kerupuk kentang
PUTRI
MANDIRI Pangalengan-Bandung
0 komentar:
Post a Comment